Nomo Koeswoyo dan No Bo
Koesnomo Koeswoyo (Nomo) berselisih dengan abangnya
Koestono Koeswoyo (Tony). Koes Bersaudara terpaksa bubar.
Sehingga dalam formasi yang baru dengan nama Koes Plus setahun
kemudian Murry menggantikan Nomo di belakang drum Koes Plus
melangit terus. Walaupun rekamannya belakangan ini -
rekaman-rekamannya yang pertama sih, bolehlah - sudah jadi
barang -kodian. Nomo yang sementara itu buka usaha ngobyek jual
beli rumah dan mobil, tida patah arang dengan dunia musik.
Bahkan katanya: "saya masih merindukan kembalinya Koes
Bersaudara". (TEMPO, 29 April 1972). Harapan Nomo nampaknya
masih sia-sia. Setahun yang lalu lewat Yukawi Corporation --
sebuah perusahaan rekaman di mana Nomo termasuk orang dalamnya -
Nomo malah membentuk grup No Koes. Rekamannya yang pertama dalam
judul Sok Tahu, Nomo ternyata berhasil merebut pasaran. Tentu
saja, maklumlah produksi pertama, maka terasa sekali rekamannya
yang terdiri dari sebelas lagu itu telah dipersiapkan dengan
matang.
Kembali ke dunia musik bagi Nomo Koeswoyo yang agaknya cukup
peka selera dagangnya, memang beralasan. Pernah dikatakannya,
"sekarang penghargaan terhadap musik sudah lumayan". Maksudnya,
dunia musik kini dan bisa dijadikan sumber duit. Atas dasar itu,
musik-musik yang dihasilkan Nomo memang musik-musik dagang.
Musik komersil untuk memenuhi selera masyarakat. "Saya hanya
ingin ikut kehendak masyarakat", ucapnya suatu kali. Karena itu
tidak mengerahkan bila semua rekaman Yukawi, seperti juga banyak
rekaman dari perusahaan-perusahaan lain, memang merupakan musik
untuk dijual. Nah, berangkat dari kenyataan itu belum lama ini
Nomo mengorbitkan lagi sebuah grup yang bernama No Bo. Sebuah
grup yang nampaknya sengaja dipelihara untuk menjadi imitasi
Bimbo, grup yang warna lagunya memang sedang lakuk-lakuya .
Lebih Lepas
Namun No Bo dengan album pertamanya yang berjudul Bang Mamat,
tidak sesukses No Koes imitasi Koes Plus pada rekaman
pertamanya. Walaupu sewarna dengan Bimbo, No Bo masih terasa
agak kasar dalam penggarapan lagu-lagunya. Kalau betul No Bo
meniru Bimbo, yang berhasil diambilnya cuma baru kulitnya.
Kelebihan Bimbo terdapat pada individunya yang kuat. Sehingga
bisa menghasilkan musik yang padat dan utuh. Acil dan Syamsudin
misalnya dalam vokal yang tidak sembarangan. Sementara Jaka
dengan petikan gitarnya yang berisi. Iin yang sebenarnya tidak
istimewa tapi keburu punya ciri suara khas dan terlanjur
digemari banyak orang. Belum Iwan A. Rachman dan Indra yang
sering-sering memberi andil aransemen musik yang menarik. Untuk
membandingkannya dengan Bimbo, No Bo sementara mesti puas dengan
hasil rekamannya yang tidak bisa lebih. Pemain gitarnya yang
terasa masih kaku, kurang menberi bobot aransemen miliknya.
Padahal musik warna Bimbo. Mestinya kuat pada instrumen ini.
Tambah lagi Dewi. Iinnya No Bo menyanyi terlalu
tanggung-tanggung. Pada beberapa lagu, dia meng-Iin-kan
vokalnya. Dalam lagu-lagu yang lain, memang ke luar Dewi-nya.
Padahal vokal Dewi sebenarnya punya potensi Dewi seperti yang
dikatakan Nomo, kwa vokal lebih mulus ketimbang lin. "Lebih
lepas", ucap Nomo. Tapi menyanyi daIan musik warna Bimbo. vokal
Dewi tidak membuat vokal lagu-lagunya bagus. Padahal lagiuya
semacam Pelabuhan Udara misalnya, tidak kalah bagusnya daripada
kebanyakan lagu-lagu Bimbo.
Tapi kenapa sih No Bo harus meniru musik Bimbo? Iwan salah
seorang dari mereka menjelaskan beberapa lagunya yang merupakan
ciptaan sendiri, tadinya memang disediakan buat Bimbo. Tapi tak
satupun yang diterima oleh grup. Yang menurut Pengakuannya masih
ada hubungan famili itu. Jengkelnya yang semakin naik itu,
membuat Iwan yang satu ini bertekad untuk membuktikan diri.
"Saya pun bisa membuat lagu sebaik Bimbo", katanya, bulan lalu
di Cisarua. Akhirnya jadilah No Bo. Rekamannya yang pertama itu
belum sebaik Bimbo Kalau No Koes--walaupun rekaman-rekaman
terakhirnya bernasib sama dengan rekaman-rekamab belakangan dari
Koes Plus yang kodian - masih mampu menonjol dalam warna musik
pop biasa. No Bo yang cuma mesti bersaing dengan Bimbo, dalam
satu warna musik pop yang lain, rasanya tidak akan bisa berbuat
banyak. Bagaimanapun warna musik semacam itu hak patennya sudah
keburu dipegang Bimbo. Sebaik-baiknya yang imitasi, banyak orang
lebih suka pada yang aslinya. Tapi kemungkinan untuk menjadi
sebuah grup yang beken, tidak tertutup sama sekali bagi No Bo.
Misalnya kalau ada sesuatu yang luar biasa atau No Bo mencari
warna sendiri. Nah, setelah No Koes, No Bo, mungkin Nomo masih
punya No, No yang lain? Silakan coba saja.
Album No Bo Vol.1 ( Bang Mamat )
( dari blognya Kang Ajie Siliadjie )
http://www.ziddu.com/download/20750995/NoBo.rar.html
Album No Bo vol.2 ( Bang Keman )
( saking bp.sumartono )
Download album NoBo vol.2
http://www.ziddu.com/download/20750997/NOBO_VOL_2_BANG_KEMAN_1.rar.html
Download album NoBo vol.2
http://www.ziddu.com/download/20750997/NOBO_VOL_2_BANG_KEMAN_1.rar.html
Di unduh hanya untuk koleksi pribadi
Tidak untuk komersial …..
Tidak untuk di jual kembali…
( NOT FOR SALE )
Terima kasih partisipasinya,
saya tunggu kritik dan sarannya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar