Favourite's Group Favorit di Hati Masyarakat
Oleh: Jose Choa Linge/KPMI
Favourite's
Group (FG) adalah tempat berkumpulnya penyanyi, pencipta lagu, dan
musisi terhebat di sepanjang masa, seperti A Riyanto, Mus Mulyadi, Is
Haryanto, Harry (Santoso) Toos dan Tommy WS. Pemunculannya di blantika
musik pop pada waktu itu relatif singkat, tetapi FG mampu mengukuhkan
keberadaannya sebagai grup musik yang menjadi favorit dan istimewa di
hati masyarakat dan dibicarakan selama dekade ke depan.
Mulai terbentuk
A Riyanto, pimpinan dari Band 4 Nada, mempunyai gagasan membentuk
sebuah grup yang bukan sebagai grup band pengiring. Namun, Eugene Timoty
tidak menanggapi dengan serius, sehingga membuat A Riyanto mengambil
keputusan untuk hijrah ke studio Golden Hand/Indra Record, tempat di
mana Mus Mulyadi terlebih dahulu bernaung. Selama tiga hari
berturut-turut, mereka berkutat di studio dibantu Ferry Bule sebagai
operator.
Dari tangan dingin A Riyanto sebagai leader sekaligus penggagas, akhirnya menghasilkan dan menyelesaikan rekaman akhir lagu Mawar Berduri
yang fenomenal dengan angka penjualan 3.000 keping piringan hitam dan
kaset. Favourite's Group mengusung berbagai jenis musik mulai dari pop mellow,
klasik, keroncong, melayu, sampai jenaka. Hasilnya terdengar begitu
segar dan bertahta di hati pendengarnya. Patut pula diacungi jempol pada
vokalisnya, Mus Mulyadi, yang sangat lugas dalam bernyanyi.
Mereka
pun cukup variatif dalam mengemukakan tema lagu-lagunya, seperti cinta
remaja, cinta Tanah Air, dan cinta musik dirangkumnya dalam berbagai
jenis musik pop manis dan tetap terdengar berbeda. Yang pasti,
Favourite's Group terbentuk secara spontan tahun 1972, dari Gabungan Mus
Mulyadi dengan Band 4 Nada.
Ide awal nama Favourite's,
diberikan oleh sang penggagas, A Riyanto dengan harapan selalu menjadi
band penting di hati masyarakat. Formasi FG pertama diperkuat lima
personel, yakni Mus Mulyadi (vokal/rhythm), A Riyanto (keyboard/vokal),
Nana Sumarna (bass), Eddy Syam (gitar), dan M Sani (drum). Mereka sangat
modern dalam bermusiknya, tapi juga sangat maju dengan sentuhan
romantisme masa silam. Mereka bahkan berhasil menempatkan nilai-nilai
musik, sehingga menjadi kekuatan bagi grup band ini.
Formasi baru
Melalui album perdananya (1972), FG dalam waktu singkat berhasil
menghimpun massa penggemarnya hingga ke pelosok Tanah Air dan
menghantarkannya menerima Piringan Emas dan menjadi Band Favorit pilihan
Puspen Hankam.
A Riyanto terus melanjutkan Favourite's Group
dengan merekrut formasi kedua, yaitu Is Haryanto (drum), Harry Toos
(gitar), Tommy WS (bass), dan tetap Mus Mulyadi sebagai vokal utama.
Mereka langsung mengusung album keduanya, di antaranya Mimpi Sedih, Aku yang Kau Tinggalkan, Cintaku Suci, dan Lagu Gembira. Bisa dibilang langkah mereka ini kurang begitu sukses jika dibanding dengan album perdana mereka.
Setelah album keduanya, FG kembali meluncurkan album Teratai Putih dan Oh Kasian dan Aku Tak Berdosa. Mereka juga memenuhi panggilan show ke daerah-daerah di seluruh pelosok Indonesia dan berkunjung ke beberapa negara Asia dan Eropa.
Pada
keempat album tersebut, pencinta musik dapat mendengar pengaruh dari
musik The Bee Gees dan The Beatles yang digabungkan dengan elemen
klasik, sehingga merupakan komposisi yang sangat serasi. Setiap rincian
lagu begitu menarik perhatian di awal-awal lagunya dan berakhir ada
perasaan melankolis. Namun sangat disayangkan bahwa album Aku Tak Berdosa merupakan album perpisahan mereka dengan sang vokalis, Mus Mulyadi.
Kehilangan vokalis
Menjelang pembuatan album kelima Cinta Monyet
(1975), personel FG mulai goyah dengan rayuan sang produser Remaco
(Eugine Thimoty) untuk hengkang dari Indra Record yang sudah mulai
bermarkas di Surabaya. Tapi, tidak bagi Mus Mulyadi, karena di saat yang
sama masih terikat kontrak dengan Indra Record. Oleh sang produser dua
bersaudara (Ing dan Ang), melipatgandakan nilai kontrak yang ditawarkan
Remaco menjadi tiga kali dari yang diterima teman-temannya di FG.
FG
tetap melaju tanpa Mus Mulyadi. Mereka tetap mampu tampil istimewa.
Mereka bertekad bakal melahirkan album-album yang mengejutkan. Ini bisa
dilihat dari lahirnya album Layu Sebelum Berkembang, Kejepit Pintu dan Boneka India.
Pada album terakhir inilah FG sudah menunjukkan sinyal-sinyal masa
istirahatnya setelah tiga tahun membius blantika musik Indonesia.
Kepergian grup ini benar-benar dirasakan, karena keempat personel FG
disibukkan dengan kepentingan masing-masing.
Vokalis baru
Tahun 1977, mereka hadir dengan munculnya wajah baru yang cukup
meyakinkan. Menghilangnya FG beberapa tahun lalu membuat pencinta musik
merasa kehilangan dan risau, tapi ketika muncul kembali dengan vokalis
baru, Mamiek Slamet, membuat penikmat musik Indonesia bersorak, dan FG
rupanya belum kehilangan kharismanya.
Mamiek Slamet ditemukan
saat mengisi acara di Taman Ria Monas. Ia menjadi vokalis menggantikan
Mus Mulyadi yang bersolo karier. Mereka langsung menciptakan musik
romantis yang menjadi inspirasi FG, bercerita tentang kejujuran, rasa
bahagia, dan romansa cinta, yang dirangkainya ke dalam musik yang
diusungnya.
Mamiek Slamet bermula sebagai penyanyi solo dapat
dengan mudah berbaur di grup ini dengan mengandalkan suaranya yang
eksotis, dan langsung mengisi barisan lagu-lagu hit di album Romantika, Patung Emas Bermata Intan, Hutang Budi, dan Akhir Cintaku. Mereka menghadirkan nuansa yang benar-benar baru, seperti terdengar bunyi koor di beberapa single-nya.
Mereka
pun tak kalah indahnya melantunkan lagu Jawa dengan cara modern, tanpa
mengenyampingkan cita rasa etnisnya. Namun, disayangkan Mamiek Slamet
lebih berkonsentrasi dengan sejumlah album solonya, sehingga di FG tidak
bertahan lama. Dan, tidak lama kemudian posisi vokal yang kosong diisi
oleh Rahmat, seorang karyawan bank. Konon, menurut rekan-rekan di FG,
keindahan suara Rahmat merupakan reinkarnasi dari sosok Mus Mulyadi.
Lagi-lagi kehadiran vokalis baru ini tidak dapat membagi waktu antara
karier bernyanyi atau tetap menjadi karyawan bank. Ia pun lebih memilih
berkarier di bank.
Reuni
Tak diduga, grup band yang
beranggotakan penyanyi, musisi, dan pencipta yang sudah populer pada
masa itu, kini rujuk lagi. Formasi mereka tidak berubah, tetap seperti
beberapa tahun lalu. Tahun 1978, mereka mencoba memukau dengan
kecantikan aransemennya dengan materi lagu yang berlirik puitis
romantis, antara lain Satu Kisah Lagi, dan Saat yang Terindah.
Kemudian mereka kembali hadir pada 1982, dengan hit lainnya, seperti Nusantara Jaya, Terima Kasih Musik, Bunga yang Terindah, Hai Pemuda, dan Selamat Jalan.
Lewat album ini, FG mencoba menawarkan ragam tema musik yang selama ini
belum terjamah oleh pemusik dalam negeri. Mereka juga menunjukkan bahwa
FG masih solid dengan kumpul bareng di setiap kesempatan latihan maupun tampil lengkap di pertunjukan show di dalam maupun luar daerah Jakarta.
Namun,
kebersamaan ini menyiratkan duka yang dalam atas kepergian sang
penggagas FG untuk selamanya. Pada 17 Juni 1995, A Riyanto, menghebuskan
napas terakhirnya karena penyakit komplikasi ginjal dan kencing manis
yag sudah lama diidapnya. Akhirnya, Is Haryanto yang masih bersaudara
dengan almarhum, melanjutkan cita-cita A Riyanto untuk tetap membawa FG
menjadi bagian dari sejarah musik pop di Indonesia. DISCOGRAFI
Album Band
1.Mawar Berduri (Vol.1/Pop-PH & kaset) Indra - 1972
2. Mimpi Sedih (Vol.2/Pop-PH & kaset) Indra/IT-1973
3. Teratai Putih (Vol.3/Pop- PH & kaset) Indra -1974
4. Aku Tak Berdosa (Vol.4/Pop- PH & kaset) Indra -1974
5. Cinta Monyet (Vol.5/Pop-kaset) Remaco-1975
5. Layu Sebelum Berkembang (Vol.6/Pop-kaset) Remaco-1975
6. Gambang Suling (Vol.1/Jawa-kaset) Remaco-1975
7. Soyang-Soyang (Jawa/Dolanan)-kaset Remaco-1975
8. Kejepit Pintu (Vol.7/Pop-kaset) Remaco-1976.
9. Boneka India (Vol.8/Pop-kaset) Remaco-1976
10. Gundul Pacul (Melayu-Basa Jawa) Remaco-1976
11. Bermain Tali (Vol.2/Melayu-kaset) Remaco-1976
12. Romantika (New Fav/Pop-PH & kaset) Remaco-1977
13. Ireng Manis (New Fav/Jawa-PH & kaset) Remaco-1977
14. Satu Kisah Lagi (Reuni/Pop-PH & kaset)Indra -1978
15. Nusantara Jaya (Pop-kaset) -1982
Album Kompilasi dan Bersama
1.Bagong Adu Ayam (Bersama Mus M & Titiek S /Jawa) Indra-1973
2. Cinta Seorang Kelana (Bersama Grup 4 Nada/PH) Remaco -1975
3. Hitam Manis (Bersama Grup 4 Nada/Vol.4/kaset) Remaco -1976
4 Album Emas Nostalgia (Bersama Deddy Damhudy, Wiwiek) Remaco -1977
5. 14 Lagu Top Hits (The Real Muppets) Virgo -1884
6. Seleksi Album Emas (Pop/kaset) GNP -1994
7. Ingin Marah Silahkan (Bersama Young Favourite's) Aruna -1995
8. 5 X 5 Super Group Band (Bersama Koes P, Dllloyd, Bimbo) AR -1998
9. 27 Pop Melayu (Bersama Koes P, Panbers, Dlloyd) Virgo - 2002
10. The Best Of- Bravo 2004
11. Seleksi Album Emas Jawa/kaset) GNP -2005
1 komentar:
tribute to Indonesian Legends https://www.youtube.com/watch?v=1qb_9XfmQI0
Posting Komentar