Rabu, 07 Maret 2012

No Bo

 Nomo Koeswoyo dan No Bo

Koesnomo Koeswoyo (Nomo) berselisih dengan abangnya Koestono Koeswoyo (Tony). Koes Bersaudara terpaksa bubar. Sehingga dalam formasi yang baru dengan nama Koes Plus setahun kemudian Murry menggantikan Nomo di belakang drum Koes Plus melangit terus. Walaupun rekamannya belakangan ini - rekaman-rekamannya yang pertama sih, bolehlah - sudah jadi barang -kodian. Nomo yang sementara itu buka usaha ngobyek jual beli rumah dan mobil, tida patah arang dengan dunia musik. Bahkan katanya: "saya masih merindukan kembalinya Koes Bersaudara". (TEMPO, 29 April 1972). Harapan Nomo nampaknya masih sia-sia. Setahun yang lalu lewat Yukawi Corporation -- sebuah perusahaan rekaman di mana Nomo termasuk orang dalamnya - Nomo malah membentuk grup No Koes. Rekamannya yang pertama dalam judul Sok Tahu, Nomo ternyata berhasil merebut pasaran. Tentu saja, maklumlah produksi pertama, maka terasa sekali rekamannya yang terdiri dari sebelas lagu itu telah dipersiapkan dengan matang. Kembali ke dunia musik bagi Nomo Koeswoyo yang agaknya cukup peka selera dagangnya, memang beralasan. Pernah dikatakannya, "sekarang penghargaan terhadap musik sudah lumayan". Maksudnya, dunia musik kini dan bisa dijadikan sumber duit. Atas dasar itu, musik-musik yang dihasilkan Nomo memang musik-musik dagang. Musik komersil untuk memenuhi selera masyarakat. "Saya hanya ingin ikut kehendak masyarakat", ucapnya suatu kali. Karena itu tidak mengerahkan bila semua rekaman Yukawi, seperti juga banyak rekaman dari perusahaan-perusahaan lain, memang merupakan musik untuk dijual. Nah, berangkat dari kenyataan itu belum lama ini Nomo mengorbitkan lagi sebuah grup yang bernama No Bo. Sebuah grup yang nampaknya sengaja dipelihara untuk menjadi imitasi Bimbo, grup yang warna lagunya memang sedang lakuk-lakuya . Lebih Lepas Namun No Bo dengan album pertamanya yang berjudul Bang Mamat, tidak sesukses No Koes imitasi Koes Plus pada rekaman pertamanya. Walaupu sewarna dengan Bimbo, No Bo masih terasa agak kasar dalam penggarapan lagu-lagunya. Kalau betul No Bo meniru Bimbo, yang berhasil diambilnya cuma baru kulitnya. Kelebihan Bimbo terdapat pada individunya yang kuat. Sehingga bisa menghasilkan musik yang padat dan utuh. Acil dan Syamsudin misalnya dalam vokal yang tidak sembarangan. Sementara Jaka dengan petikan gitarnya yang berisi. Iin yang sebenarnya tidak istimewa tapi keburu punya ciri suara khas dan terlanjur digemari banyak orang. Belum Iwan A. Rachman dan Indra yang sering-sering memberi andil aransemen musik yang menarik. Untuk membandingkannya dengan Bimbo, No Bo sementara mesti puas dengan hasil rekamannya yang tidak bisa lebih. Pemain gitarnya yang terasa masih kaku, kurang menberi bobot aransemen miliknya. Padahal musik warna Bimbo. Mestinya kuat pada instrumen ini. Tambah lagi Dewi. Iinnya No Bo menyanyi terlalu tanggung-tanggung. Pada beberapa lagu, dia meng-Iin-kan vokalnya. Dalam lagu-lagu yang lain, memang ke luar Dewi-nya. Padahal vokal Dewi sebenarnya punya potensi Dewi seperti yang dikatakan Nomo, kwa vokal lebih mulus ketimbang lin. "Lebih lepas", ucap Nomo. Tapi menyanyi daIan musik warna Bimbo. vokal Dewi tidak membuat vokal lagu-lagunya bagus. Padahal lagiuya semacam Pelabuhan Udara misalnya, tidak kalah bagusnya daripada kebanyakan lagu-lagu Bimbo. Tapi kenapa sih No Bo harus meniru musik Bimbo? Iwan salah seorang dari mereka menjelaskan beberapa lagunya yang merupakan ciptaan sendiri, tadinya memang disediakan buat Bimbo. Tapi tak satupun yang diterima oleh grup. Yang menurut Pengakuannya masih ada hubungan famili itu. Jengkelnya yang semakin naik itu, membuat Iwan yang satu ini bertekad untuk membuktikan diri. "Saya pun bisa membuat lagu sebaik Bimbo", katanya, bulan lalu di Cisarua. Akhirnya jadilah No Bo. Rekamannya yang pertama itu belum sebaik Bimbo Kalau No Koes--walaupun rekaman-rekaman terakhirnya bernasib sama dengan rekaman-rekamab belakangan dari Koes Plus yang kodian - masih mampu menonjol dalam warna musik pop biasa. No Bo yang cuma mesti bersaing dengan Bimbo, dalam satu warna musik pop yang lain, rasanya tidak akan bisa berbuat banyak. Bagaimanapun warna musik semacam itu hak patennya sudah keburu dipegang Bimbo. Sebaik-baiknya yang imitasi, banyak orang lebih suka pada yang aslinya. Tapi kemungkinan untuk menjadi sebuah grup yang beken, tidak tertutup sama sekali bagi No Bo. Misalnya kalau ada sesuatu yang luar biasa atau No Bo mencari warna sendiri. Nah, setelah No Koes, No Bo, mungkin Nomo masih punya No, No yang lain? Silakan coba saja. 

Album No Bo Vol.1 ( Bang Mamat )
    
( dari blognya Kang Ajie Siliadjie )
Download album NoBo vol.1 
http://www.ziddu.com/download/20750995/NoBo.rar.html

Album No Bo vol.2 ( Bang Keman )
 
( saking bp.sumartono )
Download album NoBo vol.2
http://www.ziddu.com/download/20750997/NOBO_VOL_2_BANG_KEMAN_1.rar.html

Di unduh hanya untuk koleksi pribadi
Tidak untuk komersial …..
Tidak untuk di jual kembali…
( NOT FOR SALE )
Terima kasih partisipasinya, saya tunggu kritik dan sarannya


Tidak ada komentar: